1.
Faktor budaya terhadap perkembangan sudut pandang dan kualitas desain grafis.
Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dan
kebudayaan makin lama makin terkikis dengan berkembangnya berbagai macam
teknologi. Namun dengan munclunya ide-ide bahwa kebudayaan harus tetap eksis
ditengah maraknya perkembangan teknologi. Salah satu ide tersebut ada pada
pembuatan kartun “Upin dan Ipin” dimana pada kartun tersebut menggabungkan
teknologi komputerisasi dengan menciptakan tokoh-tokoh
kartun yang
berkebudayaan Malaysia.
Dalam membuat Design Pemodelan Grafis, tentunya ada
unsur-unsur yang berpengaruh dan sangat membantu desainer dalam membuat sebuah
model grafik. Diantara banyak unsur, ada dua unsur yang sangat berpengaruh,
yaitu, kebudayaan dan teknologi.
Kebudayaan
Desainer menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan artinya, dan
sering kali memanfaatkan norma-norma budaya bersama, nilai-nilai, sejarah dan
bahasa. Penggunaan simbol atau tokoh heroik dari masa lalu untuk mendukung atau
mewakili sudut pandang atau kualitas tertentu. Selain itu, kebudayaan yang
digunakan dalam desain pemodelan grafis secara tidak sengaja telah
memberitahukan jati diri desainernya. Faktor budaya memberikan pengaruh luas
dan dalam pada Desain pemodelan Grafis, misalnya pengiklan harus mengetahui
peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli agar
dapat memuaskan keinginan dan perilaku konsumen.
Teknologi
Design grafis, seperti disiplin ilmu lainnya, terkait dengan
teknologi di berbagai tingkatan. Teknologi mempengaruhi bagaimana desain yang
diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya, seni dan masyarakat
secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercermin dalam bentuk desain.
Teknologi juga menawarkan desainer berbagai media untuk proyek-proyek
mereka. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai,
serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam
cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan
rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
2. Faktor/Komponen desain grafis terhadap dunia perfilman
Semua komponen penting ini penting untuk dunia perfilman. Jika
kita ingin membuat animasi maka kita membutuhkan sketsa senua katrakter
dan lingkungannya, software apa yang digunakan, 2 dimensi atau 3 dimensi, warna
yang menarik untuk setiap komponen dan memperlajari bentuk-bentuk dasar
pembuatan sebuah animasi.
3. Cara proses seseorang merasakan desain grafis yang selalu
berubah-ubah sehubungan dengan IMK.
Peranan desain pemodelan grafik
sangatlah penting dalam interkasi manusia dengan komputer atau dalam istilah
bahasa asingnya adalah Human Computer Interaction (HCI) dimana fungsi pemodelan
grafik adalah membuat sesuatu yang dapat mempermudah pengguna atau user baik
dalam menjalankan suatu program agar mudah dimengerti atau membuat sesuatu yang
mudah di sentuh, enak dilihat dan mudah digunakan dan sesuai atau efisien.
Dalam mewujudkan suatu
pemodelan grafik yang benar-benar efisien tidaklah mudah, disini harus adanya
sinkronisasi dalam proses interaksi manusia dengan komputer dimana disini
manusia sebagai pengendali proses yang ada di komputer dan komputer pun harus
mendapatkan cara komunikasi elektronik agar dapat sinkron dengan user maka dari
itu di bagilah beberapa bagian-bagian metode yang di gunakan untuk prosesnya
antara lain :
1. Ergonomi,
hubungan manusia dengan mesin/komputer dimana interaksi tersebut dapat
berupa bentuk fisik
2. Faktor
manusia, disini manusia berpihak sebagai user dimana tugas dari user adalah
sebagai pemerintah untuk prosesnya suatu sistem kerja pada komputer
3. Interaksi
antar manusia dan komputer, yah seperti yang dijelaskan diatas disini harus
terdapat sinkronisasi antara manusia dengan komputer.
4. Kemampuan
estetika dari desain grafis adalah peningkatan yang penting terhadap desain
sistem manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel
dan powerfull. Bagaimanapun, hal ini belum dapat diklaim untuk
menjadi media baru yang tekstual dan penampilan grafik yang diunggulkan.
Jelasnya, tidak ada individu dapat diharapkan mempunyai pelatihan formal di
semua bidang tersebut, walaupun permintaan cukup tinggi untuk orang dengan
latar belakang multidisipliner, gabungan kemampuan sistem komputer dengan
beberapa keahlian ilmu manusia. Suatu alternatif yang lebih realistis adalah
untuk menuju ke suatu kesadaran akan tingkat pemahaman menyeluruh dari subjek
bidang-bidang yang relevan, mungkin dikombinasikan dengan ilmu yang khusus
dalam satu bidang atau lebih. Tingkat kesadaran dari ilmu pengetahuan adalah esensi
khusus untuk insinyur dan ilmuwan komputer, yang secara mendasar diharapkan
mendesain antarmuka pengguna-sistem sebagai bagian dari sistem proses desain
secara menyeluruh.Para perancang antarmuka manusia dan komputer
berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah
dengan penggunanya (user friendly).
4. Sejarah perkembangan desain grafis
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari
jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign &
simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar
mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan
ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain).
Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan
komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti
sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi.
Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan
berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux,
Perancis.
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah
peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447,
Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa
digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland,
Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner
yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi
bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal
Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau
disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang
diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung
perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu
juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung
realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan
karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834)
menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang
memanfaatkan teknik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik
cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak.
Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho.
Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam
bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan
warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa
keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain
Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie
Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes”
(1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene
Grasset. Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya
tulisan dan mesin cetak. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa
peradaban baru dalam sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya
kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani.
Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua
hal yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain
grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman,
dan lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat
adalah produk desain grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun
lebih dikenal dengan sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi
merupakan bagian dari produk desain grafis juga.Desain biasa diterjemahkan
sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.
Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda
maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat
dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk
menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah
rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Seumber:
1.http://softskill19.blogspot.co.id/2016/10/pemodelan-desain-grafis.html
2.The Global Future
3.https://jumadilamangclub.wordpress.com/2012/01/08/peranan-desain-pemodelan-grafik-dalam-interaksi-manusia-dengan-komputer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar